KETATALAKSANAAN KURIKULUM DAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Disusun oleh :
Dicky Matheus Sidabutar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan Rahmat karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Ketatalaksanaan Kurikulum dan Pengembangan
Kurikulum”. Kurikulum
seperangkat rencana untuk mengetahui tujuan,isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam
makalah ini akan memaparkan tentang
ketaklaksanaan kurikulum dan pengembangan kurikulum di sekolah-sekolah.
Dilandasi dengan undang undang pendidikan di indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Dosen yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis
juga berterimakasih kepada para mahasiswa dalam membantu memperbaiki makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun penulis. Penulis sangat mengharapkan kritik
konstruktif dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Oleh karena itu dengan perasaan senang dan bangga serta penuh rasa syukur
penulis mengucapkan terima kasih banyak. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Masalah.................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................... 2
2.1 Pengertian
Manajemen Kurikulum........................................................................... 2
2.2 Ruang
Lingkup Manajemen Kurikulum................................................................... 2
2.3 Prinsip dan
Fungsi Manajemen Kurikulum............................................................... 3
2.3.1
Ada lima Prinsip yang harus diperhatikan........................................................ 3
2.3.2 Fungsi
Manajemen Kurikulum......................................................................... 3
2.4 Pelaksanaan
Kurikulum........................................................................................... 4
2.7.1 Strategi
pelaksanaan kurikulum........................................................................ 4
2.5 Administrasi
Pelaksanaan Kurikulum...................................................................... 4
2.6 Kegiatan-kegiatan
dalam Administrasi Kurikulum................................................. 5
2.7 Pelaksanaan
Kurikulum tingkat sekolah.................................................................. 5
2.8 Pelaksanaan
Kurikulum tingkat kelas...................................................................... 6
2.9 Pembinaan
dan Pengembangan Kurikulum............................................................. 6
2.9.1
Pembinaan Kurikulum....................................................................................... 7
2.9.2 Pengembangan
Kurikulum............................................................................... 8
2.9.3 Landasan
Pengembangan Kurikulum............................................................... 9
2.10Pendekatan
Pengembangan Kurikulum................................................................... 9
2.10.1
Jenis-jenis Pendekatan Pengembangan......................................................... 10
2.11Bentuk-bentuk
Pengembangan Kurikulum........................................................... 10
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 11
KESIMPULAN........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengetahui tujuan,isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik serta kebutuhan lapangan kerja.
Kurikulum yang digunakan saat ini diindonesia adalah kurikulim KTSP. KTSP
adalah sebuagh kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan di laksanakan
di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia KTSP secara yuridis dimana oleh
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional dijabarkan
kedalam sejumlah peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
Nasional pendidikan. Peraturan pemerintah tersebut memberikan arahan tentang
perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar Nasional pendidikan, standar
isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, atandar pengelolan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
1.2 Tujuan
Masalah
1. .Untuk
mengetahui pengertian Manajemen kurikulum?
2. Untuk
mengetahui Ketatalaksanaan kurikulum
3. Untuk
mengetahui Perkembangan Kurikulum
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum
Kurikulum berasal sari
bahasa latin CURERE yang mengandung arti berlari cepat, tergesa-gesa dan
menjalani. Curriculum sebagai pembedaan kata Curere mengandung arti lari cepat,
pacuan. Sedangkan bahasa yunani kurikulum berarti “jarak yang ditempuh”[1]
Manajemen Kurikulum merupakan sebagai suatu sistem pengelolan kurikulum yang
kooperatif, komprehensif, sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.[2]
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengetahui tujuan,isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
merupakan rencana yang dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran dengan
arahan sekolah, akademik, universitas, dan anggota stafnya.
Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikna Nasional menyebutkan kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum memperhatikan tahap
perkembangan sisawa, kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan, dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Menurut saylor,
Alexander, dan lewis 1974 mengatakan kurikulum merupakan segala upaya sekolah
untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di
luar sekolah.Sementara itu menurut Harold b. alberty 1965 mengatakan kurikulum
sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab
sekolah. Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu system pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dimyati dan Mudjiono (2006:286) menegaskan
bahwah pembelajaran merupakan impelentasi kurikulum. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dimaksudkan
untuk memberikan pengalaman belajar kepada pembelajar. Kegiatan pembelajaran
adalah kegiatan yang melibatkan komponen-komponen tujuan, isi pelajaran, system
penyajian dan system evaluasi dalam realisasinya.
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum
merupakan bagian integral dari kurikulum KTSP DAN K 13 lingkup manajemen
kurikulum meliputi perencanaa, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan
untuk merealisasikan dan merelavansiskan antara kurikulum nasional (kopetensi
dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan sehingga
kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritasi dan peserta didik
maupun dengan lingkungan dimana sekolah itu berada.
2.3 Prinsip dan Fungsi Manajemen
Kurikulum
2.3.1 Ada lima
Prinsip yang harus diperhatikan
1. Produktivitas
hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan
kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
2. Demokratisasi,
pelaksanaan manajemen kurikulum harus berbasis demokrasi yang menempatkan
pengelolaan pelaksana dan susbjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif
untuk memproleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu
adanya kerja samaq yang ositif dari berbagai oihak
4. Efektivitas
dan efisien untuk mencapaqi tujuan kurikulum sehingga kegitan manajemen
kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya tenaga dan waktu
yang relative singkat.
5. Mengarahkan
visi,misi dan tujuan yang ditetapkan
dalam kurikulum proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi,misi dan tujuan kurikulum.
2.3.3
Fungsi Manajemen
Kurikulum
1.
Meningkatkan efisien
memanfaatkan sumberdaya kurikulum.
2.
Meningkatkan keadilan
(equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal
3.
Meningkatkan relevansi
dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar peserta didik.
4.
Meningkatkan
efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran
5.
Meningkatkan efesiensi
dan efektivitas proses belajar mengajar
6.
Meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum.
2.4 Pelaksanaan
Kurikulum
2.4.1
Strategi pelaksanaan kurikulum
Komponen pelaksanaan
kurikulum menurut H. Nana Sudjana (1988:39-49) memberi petunjuk bagaiman
kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Ada beberapa unsur dalam strategi
pelaksanaan kurikulum, yakni:
1. Proses
belajar mengajar
Pelaksanaan
kurikulum pada hakikatnya program pendidikan agarberfungsi mempengaruhi anak
didik/siswa menuju tercapainya tujuan pendidikan.
2. Bimbingan
menyeluruh
Bimbingan pada
hakikatnya adalah proses bantuan siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan
kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka pengembangan
pribadinya yang optimal sehingga mereka dapat memahami dirinya, mengarahkan
sikap dan tingkahnya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
3. Administrasi
supervise
Pelaksanaan
kurikulum menuntut adanya upaya bersama yang terencana, berpola dan terprogram
agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara optimal.
4. Sarana
kurikuler
Sarana
instruksional mencakup laboratorium, alat-alat peraga pengajaran, buku-buku,
sarana personi (staf, terutama guru-guru, tenaga administrasi dan tenaga non
guru)
5. Penilaian
hasil belajar
2.5
Administrasi
Pelaksanaan Kurikulum
Sondang S. Siagian
(Oemar Hamlik 2010:171) keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya. Dalam rumusan ini terkandung lima kosep pokok yaitu:
1. administrasi
sebagai proses keseluruhan dimana terdapat sejumlah komponen yang saling
berhubungandengan yang lainnya.
2. Manusia
terlibat sebagi proses administrasi
3. Proses
administrasi senantiasa bertujuan
4. Pada
prinsipnya administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama
5. Proses
administrasi memerlukan dukungan peralatan atau perlengkapan.
2.6 Kegiatan-kegiatan dalam Administrasi Kurikulum
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum
antara lain sebagi berikut:
1. Menyusun
rencana kegiatan tahunan
2. Menyusun
rencana pelaksanaan program unit
3. Menyusun
jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Melaksanakan
kegiatan proses belajar mengajar
5. Mengatur
pelaksanaan pengisian buku laporan
pribadi
6. Melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler
2.7 Pelaksanaan
Kurikulum tingkat sekolah
Pada tingkat sekolah,
kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum dilingkungan
sekolah yang didampinginya. Dia berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni
menyusun, rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin
rapat, membuat sitatisti dan membuat laporan.
2.8 Pelaksanaan Kurikulum tingkat kelas
Pembagian tugas-tugas
guru harus diatur secara administrasi untuk menjsmin kelancaran pelaksanaan
kurikulum lingkungan kelas diantaranya yakni:
1. Pembagian
tugas mengajar,
2. pembagian
tugas pembinaan ekstrakurikuler,
3. pembagian
tugas bimbingan belajar.
Tujuan utama bimbingan
yang diberikan guru ialah untuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka
berhasil mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak
dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk menyelesaikan
masalanya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya seperti
keluarga, sekolah dan masyarakat.
2.9 Pembinaan
dan Pengembangan Kurikulum
2.9.1 Pembinaan
Kurikulum
Istilah pembinaan
kurikulum menunjukkan pada suatu kegiatan untuk mempertahankan dan
menyempurnakan apa yang telah ada contoh: bila kita memiliki rumah, dan kita
membersihkan rumah itu,memperbaiki rumah itu, dengan cara cara mengatur prabot
yang ada, mengganti bagian dari rumah itu yang rusak, memperindah halaman, maka
semua kegiatan itu sudah termasuk dalam usaha yang sebut dengan pembinaan. Pengertian
di atas dapat juga kita pakai dalam bidang kurikulum, di mana bila kita sudah
mempunyai kurikulum yang telah dibakukan maka kita akan berusaha melaksanakan
kurikulum tadi dengan sebaik baiknya yaitu dengan melengkapi alat alat
pendukungnya, meningkatkan para guru agar lebih berkualitas didalam pelaksanaan
kurikulum tadi dengan sebaik baiknya yaitu dengan melengkapi alat alat
pendukungnya meningkatkan kurikulum agar guru lebih terampil dalam mengajar,
menyediakan ruang praktek yang akan dibutuhkan dalaqm melaksanakan kurikulum
meningkatkan keterampilan pada murid agar guru lebih dibutuhkan dalam
melaksanakan kurikulum dan sebagainya. Pembinaan kurikulum ini dapat
dikembangkan secara tidak langsung merupakan perubahan yang bersifat sektoral,
berlangsung dalam waktu yang relative singkat dan mempunyai tujuan yaitu
memperbaiki dan melengkapi system pendidikan yang sedang berjalan agar lebih
efektif dan efisiien. Contoh: dalam mengajar agama disekolah dasar guru
mempergunakan alat peraga yang sesuai dengan tema pelajaran yang diberikanya
kepada siswanya. Pembinaan kurikulum yang diadakan secara tidak langsungdapat
mengembangkan kurikulum tersebut dan dengan demikian langkah langkah pembinaan
kurikulum dapat menjadi dasar bagi pembaharuan di bidang kurikulum yang
ada.
2.9.2 Pengembangan
Kurikulum
Istilah pengembangan
kurikulum menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan pada suatu alat atau
suatu cara yang baru, di mana selama kegiatan itu berlangsung, terus diadakan
penilian dan penyempurnaan terhadap kegiatan tadi bila penilaian dan penyempurnaan terhadap
kegiatan pengembanganya. Pengertian di atas dapat diberlakukan juga terhadap
kurikulum. Kegiatan pengembangan kurikulum dalam hal ini mencakup kegiatan
penyusunan kurikulum, pelaksanaan kurikulum di sekolh sekolh yang disertai
diikuti dengan penilaian yang intensif dan kurikulum yang sedang berlaku. Bila
penyempurnaan kurikulum itu sudah dinilai cukup mantap maka selesailah juga
tugas pengembangan kurikulum dan kemudian dilanjutkan dengan tugas yang lainya yaitu:
pembinaan kurikulum.
2.9.3 Landasan
Pengembangan Kurikulum
Landasan pengembangan
kurikulum dapat kita pandangan sebagai titik tolak dan sebagai titik sampai.
Titik tolak pengembangan kurikulum yang kita laksanakan itu dapat didorong oleh
pengembangan kurikulum yang kita laksanakn itu dapat didorong oleh pembaharuan
pada komponen tertententu dari suatu kurikulum. Missal terjadinya perubahan pandangan terhadap anak didik dalam
segi belajar dari siswa adalah sangat tergantung dari guru sekarang belajar
dari siswa adalah berdasarkan siswa aktif. Titik sampai berarti kurikulum yang
di kembangkan tadi harus sedemikian rupa agar dapat menerapkan perkembangan
yang ada, kurikulum yang dikembangkan tadi harus dapat mencakup semua
perkembangan yang ada di masyarakat dikeluarga maupun disekolah. Landasan
pengembangan Kurikulum berdasarkan kriteria yakni:
1. Arah
kurikulum itu sendiri dilandaskan kepada sesuatu yang diyakini sebagai suatu
kebenaran atau kebaikan
2. Isi
kurikulum sesuai dengan tuntutan masyarakat yang bersifat dinamis sebagai
akibat pengaruh iptek.
3. Proses
belajar dan mengajar memperhatikan prinsip psikologis, baik teori tentang
belajar maupun perkembangan individu.
Berdasarkan atas tiga
kriteria diatas, maka landasan pembinaan dan perkembanagan kurikulum meliputi:
1. Landasan
Filosofi
2. Landasan
sosial budaya
3. Landasan
psikologis
4. Landasan
teologis
2.10 Pendekatan Pengembangan Kurikulum
2.10.1 Jenis-jenis
Pendekatan Pengembangan
Dalam pengembangan
kurikulum ini kita akan mengenal beberapa jenis pendekatan yang dapat kita
tempuh. Pendekatan-pendekatan itu antara lain:
3
Pendekatan yang berorientasi
pada tujuan pengajaran ini dalam pendekatan yang berorientasi pada tujuan
pengajaran ini, maka pertanyaan yang pertama tama timbul dalam menyusun
kurikulum adalah tujuan tujuan apakah yang ingin dicapai atau pengetahuan,
ketrampilan dan sikap apakah yang kita harapkan dimiliki oleh peserta didik
setelah menyelesaikan kurikulum tersebut? Sebagai jawaban atas pertanyaan
tersebut, kemudian dirumuskan tujuan tujuan dalam bentuk pengetahuan
keterampilan dan sikap yang kita harapkan secara jelas.
4
Pendekatan yang
berorientasi pada bahan pelajaran dalam pendekatan ini pertanyaan yang pertama
tama timbul pada waktu menyusun kurikulum adalah bahan atau materi apakah yang
menemukan dahulu pokok pokok bahan yang diajarkan dan ppenguraian lebih lanjut
tentang materi bahan harus merupakan penjabaran dari pokok pokok tadi. Bila
dalam rangka penyusunan kurikulum ada tujuan yang ingin dicapai melalui
kurikulum ini maka tujuan itu kadangkala masih bersifat samar samar dan sering
tidak dirumuskan secara jelas dan tegas. Dalam penentuan dan penyusunan bahan
dapat digunakan pendekatan bersifat teologi,antropologis, dogmatis.
2.11
Bentuk-bentuk Pengembangan Kurikulum
Ada bentuk bentuk
pengembangan kurikulum namun semuanya dapat digolongkan kedalam dua bentuk,
yaitu pengembangan atas dasar system dan pengembangan atas dasar matapelajaran.
1.Pengembangan
kurikulum atas dasar system
·
Dapat dimulai dari
pembaharuan organisasional suatu sector khusus dari system pendidikan,seperti
pembaharuan kurikulum SD atau kurikulum sekolah menengah.
·
Menitikberatkan pada
dari penalaran kurikulum sebagi suatu keseluruhan dari pada sebagi satu bagian
yang spesifik atau khusus.
·
Melihat kembali
tujuan-tujuan umum suatu program pembaharuan dan merumuskan tujuan-tujuan
khusus dari tujuan-tujuan umum tersebut.
·
Menyamakan bobot
antara”affective learning” dengan “cognitive learning”.Lebih menaruh perhatian
pada aspek-aspek perkembangan manusia lainnya.
·
Menonjolkan “frame
factors”organisasional.Perubahab organisasional hendaknya diikuti proses perubahan
kurikulum yang berencana.
·
Bergantung pada
reorientasi sikap-sikap guru yang tradisional.Penetapan tujuan,dukungan dan
nasehat guru lebih ditekankan dari pada persiapan materi pelajaran.
·
Dalam banyak hal
pembaharuan nampaknya lebih bertitik-tolak pada pertimbangan-pertimbangan
politik dan sosial dari pada pertimbangan pendidikan.
2.Pengembangan
kurikulum atas dasar mata pelajaran
·
Dimulai dari perubahan
atau usaha untuk meningkatkan kualitas belajar pada suatu bidang pengetahuan
khusus. Titik tekan terletrak pada peningkatan bagian tertentu dari kurikulum.
Pengembangan dimulai atas dasar isi dan tujuan-tujuan yang lebih sempit. Lebih
menekankan tahap persiapan,”field-trial”dan desiminasi jenis materi kurikulum
yang baru,dengan kata lain lebih mengikuti pola heristik dari pada pola
tradisional. Sering diidentifikasi dengan pengembangan materi
ajar-belajar.Kurang memperhatikan “in-service training” para guru,karena
menurut pandangan para pengikut bentuk materi ini sudah cukup untuk menetapkan
dan menstransmisi perubahan-perubahanyang dianjurkan dalam pendekatan
pengajaran. Diawali dengan modernisasi bahan pelajaran dan penilaian ulang
pendekatan pengajaran.Manfaat dan daya tariknya kemudian dapat mengapeal
tindakan-tindakan politik dan ekonomi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengetahui tujuan,isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan rencana yang dikembangkan
untuk mendukung proses pembeajaran dengan arahan sekolah, akademik,
universitas, dan anggota stafnya. Kurikulum sebagai satu rancangan untuk
menyediakan seperangkat kesempatan belajar
agar mencapai tujuan.
Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikna Nasional menyebutkan kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum memperhatikan tahap
perkembangan sisawa, kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan, dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik, Oemar (2010), Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Soetopo, Hendyat dan Sumanto, Wasty. (1993) Pembinaan dan Pengembngan Kurikulum.
Jakarta:PT Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment